Belajar Menghitung IP Address dan Subnetting dengan Mudah untuk Pemula

Rina
6 min readMar 30, 2022

--

https://cdn.pixabay.com/photo/2018/08/06/21/32/darknet-3588402_960_720.jpg
Sumber: Pixabay

Apa itu IP Address?

IP Address (Internet Protocol Address) atau dikenal juga sebagai kode pengenal pada jaringan komputer atau internet merupakan sederetan bilangan binary sepanjang 32 bit, yang dipakai untuk mengidentifikasi host pada jaringan.

IP address ini diberikan secara unik pada masing-masing komputer/host yang tersambung ke internet. Packet yang membawa data, dimuati IP address dari komputer pengirim data, dan IP address dari komputer yang dituju, kemudian data tersebut dikirim ke jaringan. Packet ini kemudian dikirim dari router ke router dengan berpedoman pada IP address tersebut, menuju ke komputer yang dituju[1].

Selain pengertian IP address di atas, kita juga perlu mengetahui jenis-jenis kelas yang terdapat pada IP address seperti di bawah ini:

Kelas IP Addres

Jenis IP address

  • IP Address Public

Sesuai dengan namanya, IP yang satu ini bisa diakses dengan menggunakan internet pada perangkat komputer ataupun ponsel. Oleh sebab itu, IP address publik dipunyai oleh semua perangkat yang diperuntukkan bagi khalayak umum.

  • IP Address Private

IP Address private merupakan IP Address yang dipakai oleh komputer maupun perangkat yang terkoneksi seerta pada umumnya dipakai oleh jaringan yang berskala lokal (LAN). PC, ponsel, dan juga laptop merupakan contoh device yang mempunyai alamat IP privat. Semua device tersebut dapat berkomunikasi dengan tidak menggunakan internet, namun dengan menggunakan jaringan lokal seperti local access network (LAN).

Apa itu Subnetting?

Subnetting merupakan teknik yang digunakan untuk membagi satu buah network menjadi beberapa network kecil. Cara kerja teknik ini yaitu dengan mengorbankan sebagian host ID menjadi network ID baru [2].

Sebelum melanjutkan lebih jauh, terlebih dulu kita harus mengenal dan memahami beberapa istilah yang sering digunakan dalam subnetting seperti di bawah ini [3]:

  • Network address merupakan sebuah alamat IP address yang digunakan untuk mewakili sekumpulan host yang tergabung dalam sebuah jaringan. Fungsi network address yaitu untuk menandai sebuah network agar dapat dibedakan dengan network yang lain. Karena fungsinya tersebut, network address juga dipakai untuk mengirimkan paket dari LAN ke LAN atau jaringan satu ke jaringan lain.
  • Broadcast address adalah alamat yang digunakan sebuah IP address untuk mengirim paket ke semua host yang ada pada sebuah jaringan/LAN. Berbeda dengan network address, broadcast address tidak diperuntukan untuk mengirim paket ke jaringan lain.
  • Subnet mask yaitu bagian IP address yang dapat menggambarkan jumlah host dari sebuah jaringan. Contoh dari subnet mask, 255.255.255.0 (subnet mask desimal) kemudian dikonversi ke bilangan binary menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000 (subnetmask biner). Pada contoh tersebut bisa kita ketahui terdapat 8 bit angka biner nol, yang berarti jumlah host pada jaringan tersebut adalah 2⁸ = 256 host. Karena bilangan tersebut berbentuk binary, maka pemangkatan yang digunakan adalah 2.
  • Classless Inter-Domain Routing (CIDR) merupakan bilangan yang digunakan untuk mengalokasikan jumlah alamat yang ada pada blok tertentu. Misal 192.168.0.0/24, pada contoh tersebut, yang merupkan CIDR adalah “/24” atau disebut juga dengan notasi. Pada kasus ini, bisa kita lihat pula jumlah host yang tersedia. /24 maka jika implementasikan ke bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000. Pertanyaanya, dari mana kita bisa mengetahui jumlah host tersebut? Jawabannya, dengan melihat table CIDR di bawah ini:
Tabel CIDR
  • Host valid / IP valid merupakan alamat IP address yang dapat digunakan oleh host. Misal dalam rentang IP address 192.168.1.0/24, maka host jumlah host valid nya adalah 192.168.1.1–192.168.1.254. Sedangkan Ip address pertama 192.168.1.0 merupakan Network address dan IP address kedua 192.168.1.255 merupakan broadcast address.

Contoh Kasus

  1. IP Address 192.168.10.1/30

Untuk menghitung jumlah network dan host, terlebih dahulu kita harus menentukan kelas IP Address, default subnet, dan subnet mask (subnet yang akan dihitung). Pertanyaanya, bagaimana kita bisa mengetahui suatu IP Address masuk ke dalam kelas tertentu?

Kelas IP address dan default subnet dapat diketahui dari angka yang paling depan (paling kiri). Pada kasus yang kita miliki, angka yang paling depan (paling kiri) yaitu 192. Artinya, IP address yang kita miliki masuk ke dalam kelas C (perhatikan tabel kelas IP addres di atas). Karena ia berada dalam kelas C, maka secara otomatis dia juga memiliki default subnet kelas C yakni 255.255.255.0.

Untuk menentukan subnet mask (subnet yang akan dihitung), kita bisa melihat dari angka CIDR yaitu angka setelah garis miring “/”. Di sini CIDR-nya adalah /30. Setelah kita dapat CIDR-nya, lalu cocokan dengan tabel di atas. Dapat dilihat, subnet mask pada CIDR /30 adalah 255.255.255.252.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diperoleh informasi seperti berikut:

Kelas IP Address : Kelas C

Default Subnet : 255.255.255.0

Subnet Mask : 255.255.255.252

Untuk mengkonversikan subnet mask ke dalam bilangan biner, cukup dibagi 2 lalu tulis sisa baginya. Ini dilakukan secara terus-menerus sampai tidak bisa lagi dibagi 2. Setelah semuanya dibagi, tulislah sisa baginya dari bawah ke atas.

Di sini kita tidak perlu membagi semua, cukup bagian yang berangkakan 0 pada default subnet. Perhatikan default subnet yang berangka 0 terletak dimana. Sekarang kita lihat subnet mask, carilah angka yang letaknya sama dengan yang berangka 0 di default subnet, didapatlah angka 252. Inilah yang akan kita konversikan. Intinya, default subnet untuk menentukan bagian mana yang akan dihitung, lalu subnet mask menunjukkan angka yang akan dihitung atau dikonversikan. Untuk perhitungannya, dapat dipahami di bawah ini:

Mengkonversikan angka 252 ke dalam angka biner:

252 / 2 = 126 sisa 0

126 / 2 = 63 sisa 0

63 / 2 = 31 sisa 1

31 / 2 = 15 sisa 1

15 / 2 = 7 sisa 1

7 / 2 = 3 sisa 1

3 / 2 = 1 sisa 1

1 (tidak bisa dibagi 2)

Hasil konversi biner 252 : 1111 1100

Selanjutnya, untuk mengetahui banyaknya network dan host yang dapat digunakan, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Sekarang, kita implementasikan rumus di atas pada kasus yang kita miliki, sehingga diperoleh hasil seperti di bawah ini:

Network: 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 64 (banyaknya angka 1 pada biner 252).

Host: (2 x 2)-2 = 2 (banyaknya angka 0 pada biner 252).

Blok subnet: 256–252 = 4

Setelah kita mengetahui jumlah network dan host yang dihasilkan, berikutnya kita bisa mengetahui banyaknya network dan broadcast address yang dapat diberikan kepada setiap host. Dalam kasus ini, kita memberikan kepada 6 host (komputer).

2. IP Address 172.168.10.1/16

Kelas IP address: Kelas B

Default subnet: 255.255.0.0

Subnet mask: 255.255.0.0

Binary subnet: 11111111.11111111.00000000.00000000

Network yang dihasilkan: 2 pangkat 0 = 1 (banyaknya angka 1 adalah 0)

Host: (2 pangkat 16)-2 = 65.536–2 = 65.534 (banyaknya angka 0 adalah 16)

Blok subnet: 256–0 = 256 atau 0 karena jumlah maksimun blok subnet adalah 255. Sehingga diperoleh hasil banyaknya network dan broadcast address yang dapat diberikan kepada setiap host seperti di bawah ini:

3. IP Address 10.168.5.1/8

Kelas IP address : Kelas A

Default subnet : 255.0.0.0

Subnet mask : 255.0.0.0

Binary subnet: 11111111.00000000.00000000.00000000

Network yang dihasilkan: 2 pangkat 0 = 1 (banyaknya angka 1 adalah 0)

Host: (2 pangkat 24)-2 = 16.777.216–2 = 16.777.214 (banyaknya angka 0 adalah 16)

Blok subnet: 256–0 = 256 atau 0 karena jumlah maksimun blok subnet adalah 255. Sehingga diperoleh hasil banyaknya network dan broadcast address yang dapat diberikan kepada setiap host seperti berikut:

--

--